Selasa, 21 Juni 2011

komunikasi data BAB 7 PROTOKOL DATA LINK CONTROL

7.1 Flow Control

Flow control adalah sebuah teknik untuk meyakinkan bahwa entisitas pengirim tidak melebihi entitas yang diterima data. Entisitas yang diterima secar khas mengalokasi sebuah bufer data dengan beberapa panjang maksimum untuk sebuah transmisi. Ketika data diterima, receiver harus melakukan sejumlah pengolahan tertentu sebelum memindahkan data ke piranti lunak yang levelnya-lebih-tinggi. Dengan tidak adanya flow control, bufer receiver mungkin terisi dan terlalu penuh ketika sedang mengolah data lama.

7.1.1 Stop-and-Wait Control

Bentuk yang paling sederhana dari flow control, dikenal sebagai stop-and-wait flow control, bekerja sebagai berikut. Entisitas sumber mengirimkan sebuah frame. Setelah entisitas tujuan menerima frame tersebut, hal ini mengindikasikan keinginan untuk menerima frame lain dengan mengirimkan kembali jawaban bahwa frame baru saja diterima. Entisitas sumber harus menunggu sampai ia menerima jawaban tersebut sebelum mengirimkan frame tersebut. Dengan demikian, entisitas tujuan dapat memberhentikan aliran data dengan menahan jawaban. Prosedur ini bekerja dengan baik dan, sesungguhnya, mungkin sulit untuk dikembangkan ketika pesan dikirmkan dalam beberapa frame besar. Bagaimanapun, sering kali terjadi kasus di mana sebuah sumber akan memisahkan sejumlah besar blok data ke dalam blok data yang lebih kecil dan mentransmisikan data tersebut dalam banyak frame.

7.1.2 Sliding-Window Flow Control

Inti dari permasalahan yang digambarkan sejauh ini adalah bahwa hanya satu frame pada satu waktu yang dapat dikirimkan. Pada situasi ketika panjang bit dari link lebih besar dari panjang frame (a > 1), menghasilkan ketidakefisienan yang serius. Efisiensi dapat sangat dikembangkan dengan membiarkan berbagai frame dikirimkan pada waktu yang sama operasi ini disebut dengan sliding-window flow control.

7.2 Control Kesalahan

Kontrol kesalahan mengarah pada mekanisme untuk mendeteksi dan mengoreksi kesalahan yang terjadi pada saat transmisi frame. Sebagai tambahan, kita mengakui kemungkinan adanya dua tipe kesalahan :

  1. Frame hilang

Sebuah frame yang tidak berhasil tiba di tempat tujuannya. Sebagai contoh, sebuah suara ledakan mungkin merusak sebuah frame, sampai pada tingkat di mana penerima tidak sadar bahwa sebuah frame telah dikirimkan.

  1. Frame rusak

Sebuah frame dikenali memang tiba, tetapi beberapa bitnya salah (telah berubah selama transmisi)

Teknik yang paling umum untuk kontrol kesalahan didasari oleh beberapa atau seluruh komponen berikut ini :

  • Deteksi kesalaha
  • Jawaban positif

tujuannya mengembalikan jawaban positif yang berhasi diterima, frame tanpa kesalahan

  • Transmisi ulang setelah waktu habis

Sumber mentransmisikan ulang sebuah frame yang belum dijawab setelah sejumlah waktu yang ditentukan

  • Jawaban negatif dan transmisi ulang

Tujuan mengembalikan sebuah frame jawaban negatif di mana kesalahan terdeteksi. Sumber akan mentransmisikan ulang. Sumber akan mentransmisikan ulang frame seperti itu

Secara kolektif, mekanisme ini dikenal sebagai pinta automatik pengulangan (autumatic repaeT request­- ARQ); pengaruh ARQ adalah untuk mengubah data link yang tidak dapat diandalkan menjadi dapat diandalkan. Ketiga versi ARQ telah distandarisasi, yaitu :

  1. Stop-and-Wait ARQ
  2. Go-Back-N ARQ
  3. Selective-Reject ARQ

7.3 High-Level Data Link Control (HDLC)

Hal yan paling penting dari sebuah protokol data link control adalah HDLC. HDLC sebagai dasar bagi banyak protokol data link control lainnya, yang digunakan untuk format yang sama atau mirip dan mekanisme yang sama seperti dalam HDLC.

7.3.1 Karakteristik

Untuk memuakan berbagai aplikasi, HDLC mendefinisikan tiga tipe stasiun, du alink, dan tiga mode operasi data transfer. Tiga stasiun tersebut, yaitu :

  1. Stasiun primer

Bertanggung jawab mengendalikan operasi link. Frame yang dihasilkan dari stasiun primer disebut perintah

  1. Stasiun sekunder

Beroperasi di bawah kendali stasiun primer. Frame yang dihasilkan oleh stasiun sekunder disebut respons. Stasiun mempertahankan link logic yang terpisah dengan setiap stasiun sekunder di setiap jalur.

  1. Stasiun gabungan

Menggabungkan fitur primer dan sekunder. Sebuah stasiun yang digabungkan menghasilkan perintah da respons.

Konfigurasi dua link tersebut adalah :

  1. Konfigurasi tidak seimbang

Terdiri dari satu primer dan satu atau lebih stasiun sekunder serta pendukung, baik transmisi full-duplex maupun half-duplex

  1. Konfigurasi seimbang

Terdiri dari dua stasiun yang digabungkan dan pendukung, baik transmisi full-duplex maupun half-duplex

Adatiga mode transfer, yaitu :

  1. Normal response mode (NRM)

Digunakan dengan konfigurasi yang tidak seimbang. Stasiun utama mungkin menginisiasi transfer data ke sebuah stasiun sekunder, tetapi sebuah stasiun sekunder hanya dapat mentrasmisikan data sesuai respons dari perintah stasiun primer.

  1. Asynchronous balanced mode (ABM)

Digunakan dalam konfigurasi yang seimbang. Stasiun gabungan dapat menginisiasi transmisi tanpa menerima izin dari stasiun gabungan lainnya

  1. Asychronous response mode (ARM)

Digunakan dalam konfigurasi yang tidak seimbang. Stasiun sekunder dapat menginisiasi transmisi tanpa secara eksplisit memperoleh izin dari stasiun primer. Stasiun primer masih memiliki tanggunga jawab terhadap jalur, termasuk inisiasi transmisi, pemulihan kesalahan, dan putusnya koneksi logis.

7.3.2 Struktur Frame

HDLC menggunakan transmisi sinkron. Seluruh transmisi dalam bentuk frame, dan sebuah format frame tunggal mencukupi untuk semua pertukaran tipe data dan kontrol. Struktur frame HDLC adalah tanda (flag), alamat, dan kontrol yang mendahului hal-hal yang berkaitan dengan informasi disebut kepala (header). FCS dan field flag yang mengikuti hal-hal yang berkaitan dengan data disebut sebagai trailler. Field-field dalam HDLC :

  • Field alamat
  • Field kontrol
  • Field informasi
  • Field frame check sequnce.

7.3.3 Operasi

Operasi HDLC terdiri dari pertukaran I-frame, dan U-frame di antara dua stasiun. Berbagai perintah dan respons yang ditetapkan untukk tipe-tipe frame ini terdaftar dalat tabel 7.1

Nama

Perintah/Respons

Deskripsi

Informasi C/R Pertukaran pengguna data
Supervisi atau (S)

Receive ready (RR) C/R Jawaban postif; siap menerima I-frame
Receive not ready (RNR) C/R Jawaban positif; tidak siap menerima
Reject (REJ) C/R Jawaban negatif; pergi kembali ke N
Selective Reject (SREJ) C/R Jawaban negatif; penolakan selektif
Tidak memiliki nomor (U)

Set normal response/ extented mode (SNRM/SNRME) C Stel mode; diperpanjang = nomor urut 7 bit
Set asynchronous response/extented mode (SARM/SARME) C Stel mode; diperpanjang = nomor urut 7 bit
Set asynchronous balanced/extented mode (SABM/SABME) C Stel mode; diperpanjang = nomor urut 7 bit
Set initialization mode (SIM C Inisialisasi fungsi link kontrol pada stasiun yang dialamatkan
Disconnect (DISC) C Menghilangkan koneksi link logic
Unnumbered acknowledment R Jawaban penerimaan satu dari perintah mode yang disetel
Disconnect mode (DM R Yang merespons ada pada mode yang tidak terhubung
Request disconnected (RD) R Permintaan atas perintah DISC
Request initialization mode (RIM) R Membutuhkan inisiasi; meminta perintah SIM
Unnumbered information (UI) C/R Digunakan untuk pertukaran informasi kontrol
Unnumbered poll (UP) C Digunakan untuk mengumpulkan informasi kontrol
Reset (RSET) C Digunakan untuk pemulihan; reset N(R), N(S)
Exchange identification (XID) C/R Digunakan untuk permintaan/status yang dilaporkan
Test (TEST) C/R Pertukaran field informasi yang identik untuk pengujian
Frame reject (FRMR) R Melaporkan penerimaan frame yang tidak diterima

Tabel 7.1 Respons dan perintah HDLC

Operasi HDLC melibatkan tiga fase. Pertama, satu sisi atau sisi lainnya menginisiasi data link sehingga frame mungkin saja ditukar dalam bentuk yang berurutan. Selama fase ini, operasi yang digunakan sesuai dengan yang disetujui. Setelah inisialisasi, pertukaran data pengguna di kedua sisi dan kendali informasi untuk memamfaatkan flow control dan kontrol kesalaha. Pada akhirnya, satu dari kedua sisi memberikan sinyal untuk mengakhiri operasi.

sumber: http://www.jayatektronik.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar